Sekitar 5 mil barat laut dari pusat kota Honolulu, terdapat taman pribadi seluas 24 hektar yang disebut Taman Moanalua, yang terkenal dengan Festival tahunan "Lot Hula", di mana penduduk setempat dan pengunjung mengambil bagian dalam banyak lokakarya budaya, gerai makanan, pedagang kerajinan, atraksi utama festival dan penampilan hula.
Pohon hitachi. Photo credit: Phillip B. Espinasse / Shutterstock.com
Festival ini mengambil nama dan inspirasi dari fakta ketika Pangeran Lot Kapuaiwa, yang kemudian memerintah sebagai Raja Kamehameha V, menggunakan hula untuk menghibur tamunya di sini dengan penari hula. Moanalua Gardens adalah rumah masa kecil Raja. Saat ini, area taman menjadi bagian daru struktur bersejarah, seperti pondok Raja, kuil, kolam ikan koi dan banyak tanaman dan pohon langka.
Kebun terbuka untuk umum dan pengunjung dikenakan biaya kecil untuk memasuki taman. Pendapatan dari penjualan tiket digunakan untuk pemeliharaan dan perawatan taman, tetapi sebagian besar biaya dibayar oleh produsen elektronik Jepang, Hitachi. Mengapa? Karena pohon ini.
“Hitachi tree” di Taman Moanalua. Photo credit: MW-Photos/Shutterstock.com
Pohon ini, meilik dahan besar yang indah, dengan kanopi berbentuk payung yang khas, tumbuh di tengah area berumput di tengah taman. Pohon itu diperkirakan berusia sekitar 130 tahun, dahannya berdiameter 40 meter sehingga memberikan keteduhan di atas taman . Kota Honolulu telah menetapkan pohon ini sebagai pohon peninggalan sejarah dan telah dilindungi. Ini juga merupakan salah satu simbol perusahaan yang paling dicintai di Jepang.
Sejak 1973, Hitachi Corporation telah menggunakan gambar dari pohon ini. sekarang dikenal sebagai "Pohon Hitachi" yang juga termasuk simbol perusahaan mereka. Menurut situs web mereka, pohon melambangkan "drive komprehensif" dan "jangkauan bisnis yang luas" dari Grup Hitachi.
"Sampai hari Ini terus berlanjut sebagai gambar atau icon dari Grup Hitachi yang bekerja untuk masyarakat melalui peningkatan kapasitas dan teknologi kolektifnya, dan dedikasi individu-individu yang dimiliki oleh Grup," sebuah pernyataan di situs web Hitachi berbunyi. Pernyataan itu berlanjut: “Pohon ini secara luas diakui, terutama di Jepang, dan telah menjadi simbol penting dari keandalan Grup Hitachi, dan keramahan dunia. Hal ini juga meningkatkan nilai merek Hitachi sebagai representasi visual dari slogan perusahaannya: "Inspire the Next." ”
Hitachi adalah salah satu perusahaan terbesar di Jepang, dan salah satu merek yang paling dicintai dan dipercaydi sana. Karena jangkauan perusahaan yang luas, Pohon Hitachi telah menjadi sangat populer di Jepang. Bus penuh turis Jepang datang ke Taman Moanalua hampir setiap hari untuk melihat pohon dan berfoto dengan pohon sebagai latar belakang.
Hitachi awalnya membayar US $ 20.000 per tahun kepada Samuel Damon, pemilik Moanalua Gardens, untuk hak menggunakan gambar pohon dalam iklan mereka. Setelah kematian Samuel Damon pada tahun 2004, Gardens dibeli oleh perusahaan lokal bernama Kaimana Ventures, yang bernegosiasi dengan Hitachi untuk menaikkan pembayaran tahunan menjadi US $ 400.000. Menurut Kaimana Ventures, pendapatan dari Hitachi membantu menutupi sebagian biaya tahunan sebesar US $ 600.000 untuk taman tersebut.
Pohon hitachi. Photo credit: Phillip B. Espinasse / Shutterstock.com